Merdeka.com - Bayi mungil lengkap dengan tali pusar sudah
dipotong, dibuang orangtuanya di kebun seorang warga Desa Ngumpul,
Jogoroto, Jombang, Jawa Timur. Bayi perempuan itu ditemukan sudah
dirubung semut. Tapi ajaibnya dia masih dalam keadaan hidup.
Bayi
itu ditemukan di kebun milik Sanusi, warga setempat. Kebun itu berada
tepat di belakang rumah Tarjo. Penemunya seorang ABG berinisial R (17),
tetangga Tarjo dan Sanusi. Belakangan diketahui ibu bayi itu adalah R.
Seperti
dikatakan Kasubbag Humas Polres Jombang Akp Sugeng Widodo, penemuan
bayi itu berawal saat R datang ke rumah Tarjo, mengaku menemukan bayi di
belakang rumahnya di kebun Sanusi, Minggu (22/6). Dia lantas
mendorong-dorong Tarjo ke lokasi bayi yang menangis itu.
Benar
saja, di sana ada bayi di semak-semak kebun, tanpa alas apapun. Dia
ditaruh terlentang begitu saja di atas tanah. "Bayinya Masya Allah,
kasihan banget. Tali pusarnya itu sudah dirubung semut, badannya juga,"
kata Sugeng saat dihubungi merdeka.com, Senin (23/6).
Selanjutnya
R dan Tarjo menghubungi polsek setempat. Polisi datang lalu membawa
bayi ke bidan. Tapi kapolsek curiga dengan kejanggalan penemuan bayi
itu. "Kok bisa R tahu persis lokasinya. Dia juga mendorong-dorong Tarjo
ke lokasi. Lalu bidan disuruh memeriksa kondisi R," ujar Sugeng.
Setelah
dicek, puting R nampak mengeluarkan air susu. Kemudian perutnya juga
diperiksa, ternyata ada tanda-tanda habis melahirkan. Kemudian bidan
memberi tahu kapolsek tentang kondisi R itu.
"Kapolsek langsung
saja tanya ke R, 'kamu melahirkan di mana?' Kalau tidak mengaku awas,
itu putingmu keluar airnya, berarti kamu habis melahirkan," kata Sugeng
menirukan Kapolsek setempat.
Akhirnya R mengaku bahwa bayi
tersebut anaknya. Dia melahirkan pada Jumat (20/6) malam, di kebun
Sanusi. ABG tamatan SMP itu melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun.
Dia juga sendirian memotong tali pusar anaknya itu.
Waktu itu
bayi sempat dibawa pulang ke rumah untuk disusui, tapi dikembalikan lagi
ke kebun di belakang rumah Tarjo. "Jadi dia (R) maling teriak maling.
Katanya dia takut pulang membawa bayi, malu kepada tetangga dan ibunya
karena bayi itu hasil hubungan gelap," terang Sugeng.
"Saya tidak
tahu bagaimana caranya dia menyembunyikan kehamilannya. Kenyataannya
juga tidak ada yang tahu kondisi R yang sedang hamil. Ibunya juga tidak
tahu. Itu yang saya heran," ujar Sugeng.
Polisi juga sudah
meminta keterangan pria yang menghamili R. Pria tamatan SMA berinisial
A, itu pacar R. Di depan polisi A siap bertanggung jawab. Bahkan dia
berulang kali ingin menikahi R, tapi ditolak karena malu. "Yang laki itu
bertanggung jawab, tapi R belum mau menikah," kata Sugeng.
Kini R
dirawat di rumah sakit bersama bayinya. Dia dijerat Pasal 308 tentang
Penelantaran Anak, dengan ancaman hukuman 3,5 tahun. "Sebenarnya dia
tidak tega membuang bayinya, tapi karena malu dia terpaksa. Sekarang dia
dirawat di rumah sakit sambil menyusui bayinya," terang Sugeng.
"Heran
saya bayi itu lho, dibuang di semak-semak, tak dilemekki (diberi alas),
dirubung semut, tapi masih hidup. Kalau ada ular bagaimana? Itu ajaib,
banyak yang ingin mengadopsi. Tapi tergantung ibunya nanti. Pesanya
kapolsek, 'awas, jangan dibunuh lho ya bayinya'. Dia (R) senyum saja,"
kata Sugeng
http://www.merdeka.com/tag/b/bayi-dibuang/tragisnya-bayi-dibuang-di-kebunmasih-hidup-meski-dirubung-semut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar