Rabu, 22 Oktober 2014

Bayi itu ditemukan di kebun milik Sanusi

Merdeka.com - Bayi mungil lengkap dengan tali pusar sudah dipotong, dibuang orangtuanya di kebun seorang warga Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur. Bayi perempuan itu ditemukan sudah dirubung semut. Tapi ajaibnya dia masih dalam keadaan hidup.


Bayi itu ditemukan di kebun milik Sanusi, warga setempat. Kebun itu berada tepat di belakang rumah Tarjo. Penemunya seorang ABG berinisial R (17), tetangga Tarjo dan Sanusi. Belakangan diketahui ibu bayi itu adalah R.

Seperti dikatakan Kasubbag Humas Polres Jombang Akp Sugeng Widodo, penemuan bayi itu berawal saat R datang ke rumah Tarjo, mengaku menemukan bayi di belakang rumahnya di kebun Sanusi, Minggu (22/6). Dia lantas mendorong-dorong Tarjo ke lokasi bayi yang menangis itu.

Benar saja, di sana ada bayi di semak-semak kebun, tanpa alas apapun. Dia ditaruh terlentang begitu saja di atas tanah. "Bayinya Masya Allah, kasihan banget. Tali pusarnya itu sudah dirubung semut, badannya juga," kata Sugeng saat dihubungi merdeka.com, Senin (23/6).

Selanjutnya R dan Tarjo menghubungi polsek setempat. Polisi datang lalu membawa bayi ke bidan. Tapi kapolsek curiga dengan kejanggalan penemuan bayi itu. "Kok bisa R tahu persis lokasinya. Dia juga mendorong-dorong Tarjo ke lokasi. Lalu bidan disuruh memeriksa kondisi R," ujar Sugeng.

Setelah dicek, puting R nampak mengeluarkan air susu. Kemudian perutnya juga diperiksa, ternyata ada tanda-tanda habis melahirkan. Kemudian bidan memberi tahu kapolsek tentang kondisi R itu.

"Kapolsek langsung saja tanya ke R, 'kamu melahirkan di mana?' Kalau tidak mengaku awas, itu putingmu keluar airnya, berarti kamu habis melahirkan," kata Sugeng menirukan Kapolsek setempat.

Akhirnya R mengaku bahwa bayi tersebut anaknya. Dia melahirkan pada Jumat (20/6) malam, di kebun Sanusi. ABG tamatan SMP itu melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun. Dia juga sendirian memotong tali pusar anaknya itu.

Waktu itu bayi sempat dibawa pulang ke rumah untuk disusui, tapi dikembalikan lagi ke kebun di belakang rumah Tarjo. "Jadi dia (R) maling teriak maling. Katanya dia takut pulang membawa bayi, malu kepada tetangga dan ibunya karena bayi itu hasil hubungan gelap," terang Sugeng.

"Saya tidak tahu bagaimana caranya dia menyembunyikan kehamilannya. Kenyataannya juga tidak ada yang tahu kondisi R yang sedang hamil. Ibunya juga tidak tahu. Itu yang saya heran," ujar Sugeng.

Polisi juga sudah meminta keterangan pria yang menghamili R. Pria tamatan SMA berinisial A, itu pacar R. Di depan polisi A siap bertanggung jawab. Bahkan dia berulang kali ingin menikahi R, tapi ditolak karena malu. "Yang laki itu bertanggung jawab, tapi R belum mau menikah," kata Sugeng.

Kini R dirawat di rumah sakit bersama bayinya. Dia dijerat Pasal 308 tentang Penelantaran Anak, dengan ancaman hukuman 3,5 tahun. "Sebenarnya dia tidak tega membuang bayinya, tapi karena malu dia terpaksa. Sekarang dia dirawat di rumah sakit sambil menyusui bayinya," terang Sugeng.

"Heran saya bayi itu lho, dibuang di semak-semak, tak dilemekki (diberi alas), dirubung semut, tapi masih hidup. Kalau ada ular bagaimana? Itu ajaib, banyak yang ingin mengadopsi. Tapi tergantung ibunya nanti. Pesanya kapolsek, 'awas, jangan dibunuh lho ya bayinya'. Dia (R) senyum saja," kata Sugeng

 http://www.merdeka.com/tag/b/bayi-dibuang/tragisnya-bayi-dibuang-di-kebunmasih-hidup-meski-dirubung-semut.html

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono

SBY gandeng Jokowi antar ke tempat upacara di Istana Merdeka
MERDEKA.COM. Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menyambut kedatangan ke Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selanjutnya akan digelar upacara militer di Istana Merdeka.

Pantauan merdeka.com, Senin (20/10), saat menuju lokasi upacara Jokowi dan SBY jalan bersama. Pemandangan berbeda ketika menuruni anak tangga keduanya bergandengan tangan.

Dalam acara kali ini Jokowi didapuk menjadi inspektur upacara. Ditemani SBY, Jokowi sempat mengecek pasukan. Para menteri KIB II berbaris dan akan mengikuti jalannya upacara.

Sebelumnya Jokowi menumpangi kereta kuda dari Bundaran HI menuju Istana. Sesaat sebelum masuk Jokowi dan JK kembali memasang jas, dasi dan peci yang sempat dilepas.

Posisi KPK kan sudah memberi rekomendasi ya Ada merah ada kuning

MERDEKA.COM. Ketua KPK Abraham Samad sore tadi rupanya sempat ke Istana Merdeka. Dia memberikan daftar menteri Jokowi yang menurut KPK masuk 'kategori merah dan kuning'.
Samad ke Istana beri daftar menteri berpotensi ditangkap KPK

"Iya saya tadi ke istana," kata Abraham Samad saat dikonfirmasi di KPK, Kamis (22/10).

Dia bahkan meyakini tak lama lagi nama-nama masuk dalam daftar hitam itu bakal menjadi pesakitan di balik jeruji.

"Posisi KPK kan sudah memberi rekomendasi ya. Ada merah, ada kuning. Kadarnya mau tahu? Kalau merah mungkin itu tidak lama lagi. Kalau merah satu tahun, kalau kuning bisa dua tahun. Begitu," kata Samad.

Samad berharap Jokowi mau mendengarkan masukan KPK. Sebab menurut dia, baik yang masuk daftar merah dan kuning memang tidak layak menjabat pada posisi penting.

"Antara merah dan kuning itu sama. Tidak ada yang boleh jadi menteri," ujar Samad

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto kecewa dengan orientasi masyarakat soal pemberantasan korupsi.
Mantan Pimpinan KPK Kecewa Orientasi Masyarakat soal Berantas Korupsi
Kekecewaan Bibit mengemuka lantaran untuk memberantas kejahatan yang sudah masuk pada kategori luar biasa ini hanya bertumpu pada KPK.
Padahal, kata Bibit, kejahatan yang masih marak terjadi di Indonesia tidak dapat diberhangus tanpa campur tangan masyarakat dalam hal pencegahan.
"Seolah-olah hanya KPK yang menangani korupsi. Padahal masyarakat juga harus kita libatkan, terutama dalam upaya pencegahan dan penangkalan," kata Bibit Samad Rianto dalam diskusi bertema 'Mengawal Anti Korupsi Pemerintahan Jokowi' di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (12/10/2014).
Seharusnya, kata Bibit, paradigma pemberantasan terhadap perilaku korupsi segera diubah.
Semua pihak jangan hanya menyoroti kasus-kasus besar, melainkan juga kasus kecil ataupun kebiasaan-kebiasaan yang mengindikasikan perilaku korup dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita dorong masyarakat menganggap korupsi adalah kejahatan. Kejahatan yang luar biasa. Tidak bisa ditangani dengan KUHAP bias," ujarnya.
Dengan terpilihnya Jokowi-JK sebagai pasangan presiden mendatang, Bibit berharap agar pemerintahan ini dapat lebih masih melakukan upaya tidak hanya pemberantasan, melainkan juga soal pencegahan korupsi.
"Siapapun presidennya silakan. Asalkan berani memberantas korupsi, kita dukung sepenuhnya, dan masyarakat kita ajak," imbuhnya.

Kalau dulu kita belajar demokrasi ke negara lain

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan pascapesta demokrasi tahun ini, sudah saatnya negara lain belajar pada Indonesia.
Kapolri:Saatnya Dunia Belajar Demokrasi ke Indonesia
"Kalau dulu kita belajar demokrasi ke negara lain. Saat ini sudah saatnya dunia belajar demokrasi ke Indonesia," kata Sutarman, Rabu (22/10/2014) di Mapolda Metro Jaya.
Sutarman mengatakan kesuksesan dan keberhasilan seluruh rangkaian pesta demokrasi di Indonesia menjadi sejarah yang sangat luar biasa.
Pihaknya pun bersyukur, seluruh rangkaian itu berjalan aman. Menurutnya kesuksesan itu merupakan pembelajaran yang sangat luar biasa.
"Ini pembelajaran demokrasi luar biasa, dunia harus belajar pada Indonesia skarang. Ada beberapa negara diantara myanmar yang minta ketemu saya untuk belajar pengamanan pesta demoktasi," tegas Sutarman.

Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman mengatakan, sepanjang Maret-Oktober 2014, terdapat 16 anggota kepolisian yang tewas saat mengawal proses pemilihan umum legislatif serta pemilihan umum presiden dan wakil presiden. "Kami berikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada anggota polisi yang gugur dalam tugas," ujar Kapolri dalam apel Operasi Mantap Brata. (Baca: Dua Jenderal Jadi Menteri, Kapolri: Terima Kasih)
Belasan Anggota Polri Tewas Saat Kawal Pemilu  
Adapun 16 anggota yang tewas sebagian besar disebabkan kecelakaan saat mengawal logistik pemilu di pedalaman. Semua polisi yang tewas itu mendapat kenaikan pangkat anumerta satu tingkat.
Sutarman kemudian berterima kasih kepada masyarakat karena pemilu berjalan lancar. Dia mengatakan bahwa kelancaran ini merupakan sumbangan bagi kemajuan demokrasi di Indonesia. "Dunia patut belajar pada demokrasi di Indonesia," kata Sutarman.
Apel digelar sejak pukul 08.00 WIB dan berlangsung selama 30 menit. Dalam apel tersebut, hadir perwakilan dari 28 ribu anggota Polri yang ditugaskan mengawal Operasi Mantap Brata.

Datang ke Resepsi Raffi Ahmad - Olga Syahputra Bisa Diusir Satpam

Pihak event organizer (EO) yang mengurus privat party Raffi Ahmad dan Nagita Slavina memastikan bahwa keamanan di lokasi acara akan diperketat. Hanya tamu undangan yang ada dalam daftar tamu yang diperbolehkan masuk.

Seperti diketahui, Raffi Ahmad-Nagita Slavina bakal menggelar privat party di Alila Villas Soori, Tabanan, Bali pada 25 Oktober mendatang. Seluruh hotel di-booking oleh Raffi.

"Kami bisa bilang kalau sekuriti dari Alila akan ketat banget. Kalau tidak ada di daftar tamu, ya nggak akan bisa masuk. Siapapun dia," kata Rena Tabitha pemilik EO saat dihubungi Liputan6.com via telepon, Selasa (21/10/2014).

Pun begitu dengan Olga Syahputra. Sampai detik ini, nama Olga belum tercantum di daftar tamu. Padahal, ada yang menyebut bahwa Olga diperkirakan muncul di pesta tertutup itu.

"Ya kalau Olga datangnya dadakan dan tidak ada di list, ya tetap tak bisa masuk," tandas Rena Tabitha. (Jul/Mer)